“If You have only one smile in you, give it to the
people to love. Don’t Be surly at home, then go out in the street and start
grinning ‘good morning’ at the total strangers”
Selamat pagi/siang/sore/malam. Pos kali ini adalah tentang mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Bagaimana sih caranya mempunyai pribadi yang baik? Dan bagaimana caranya setiap orang dapat melihat saya apa adanya? Disini kita aka mempelajari semua itu, mempelajai menjadi diri sendiri dengan pribadi yang baik.
A.
Pengertian Konsep Diri
Beberapa tokoh menggambarkan konsep diri sebagai berikut.
1. Gage & Berliner (1991)
“… totality of the perceptions that we have about we have about
ourselves; our attitudes toward ourselves, the language we use to describe.”
2. Shavelson
Konsep diri adalah persepsi/pandangan seseorang mengenai dirinya
sendiri dan terbentuk melalui pengalaman dengan lingkungan, interaksi dengan
orang lain yang memiliki arti bagi dirinya dan atribut yang diberikan terhadap
tingkah lakunya.
3. Donald W. Felker
Konsep diri sebagai satu set persepsi, ide dan sikap yang unik
yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri. Sedangkan konsep sosial
adalah cara orang lain melihat diri kita. Apa yang orang lain lihat tentang
diri kita belum tentu sesuai dengan apa yang kita rasakan.
4. Louden
& Della Bitta (1993)
Konsep diri (Sef-Concept) disebut juga Gambaran Diri (Self-Image)
merupakan pandangan seseorang tentang dirinya yang sangat mungkin berhubungan
dengan sikap dan perilakunya sebagai pelanggan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 aspek konsep diri
(Self Concept) yang dikemukakan Hall & Lindsay sbb:
- Sebagai sikap, perasaan, dan evaluasi mengenal diri sendiri, dengan lain kata pandangan seseorang mengenal diri sendiri.
- Merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat, dan persepsi mengenai diri sendiri.
A.1. Pembentukan dan
Perkembangan Konsep Diri
Pembentukan dan perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh
beberapa hal, diantaranya:
- Bagaimana upaya memberikan umpan balik secara konkrit ketika kita masih anak-anak. Pada saat 2 tahun pertama peran orang tua sangat penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu dengan menimbulkan perasaan disayang, merasa penting, merasa mampu, dan merasa berguna.
- Memberikan umpan balik secara abstrak tentang masa depan dan kemampuan serta menumbuhkan kemampuan instropeksi ketika menginjak dewasa.
- Pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting (significant others), missal orangtua, guru, dan saudara.
- Pengenalan diri atau penilaian diri.
A.2. Fungsi Konsep Diri
Lecky menuliskan bahwa setiap individu memiliki suatu unified
system dalam menghadapi masalah untuk menghindari disharmonisasi antara diri
dan lingkungan.
Konsep diri mempunyai fungsi sebagai berikut.
·
Mencapai harmonisasi, misal merubah diri sesuai dengan konsep dirinya.
·
Berperan sebagai interpretasi dari pengalaman yang diperoleh.
· Sebagai harapan
untuk menjaga kelangsungan hidup secara harmoni.
B. Pengenalan Diri
Pengenalan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
·
Pola asuh orangtua
·
Sekolah
·
Lingkungan/interaksi dengan orang lain
·
Belajar dalam kelompok
Ciri pengenalan diri positif:
·
Bangga akan yang diperbuat
·
Mandiri
·
Bertanggung jawab
·
Antusias terhadap tugas yang menantang
·
Berpikir dari sisi positif
Ciri pengenalan diri negatif:
·
Merendahkan kemampuan diri sendiri
·
Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
·
Merasa tidak mampu
·
Mudah frustasi, gagal
·
Mudah dipengaruhi orang lain
·
Dependence (tidak mandiri)
Salah satu aspek untuk melakukan perubahan adalah mengenal
kekuatan dan kelemahan diri dan mau menerima feedback dari orang lain.
C. Emotional Intelligence
Perbedaan mendasar dari kecerdasan emosional dan kecerdasan
intelektual adalah bahwa kecerdasan emosional berpusat pada fungsi emosi
manusia sementara kecerdasan intelektual berpusat pada fungsi kognitif.
Goleman (1996) menuliskan bahwa emotional intelligence atau
kecerdasan emosional adalah kecerdasan seseorang mengenali diri, mengendalikan
dorongan hat, suasana hati, memotivasi diri, empati dan kecakapan sosial.
Kecakapan sosial mencakup keterampilan emosional atau Personal Intelligence
atau kecerdasan pribadi.
Keterampilan emosional meliputi:
- Trampil dalam mengidentifikasi dan mengenali perasaan.
- Trampil dalam mengungkapkan perasaan.
- Trampil dalam menilai intensitas perasaan.
- Trampil dalam menunda pemuasaan.
- Trampil dalam mengendalikan dorongan hati.
- Trampil dalam mengurangi dan mengelola stres.
- Trampil untuk mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan
D.
Teori Johari Window
Teori
Johari Window dikemukakan dengan tujuan untuk mengenali diri kelebihan dan
kekurangan diri, serta kita juga diajak untuk mengenali dari sudut pandang
orang lain mengenai diri kita. Dengan harapan kita bisa mempertahankan sikap
positif kita dan mulai menghilangkan atau mengurangi sikap negative kita.
Teori Johari Widow yang dikemukakan oleh Joseph Luft dan Harry
Ingham:
Tipe Terbuka
Contoh: saya terbuka dengan orang lain jadi tidak ada rahasia.
Dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari, sikap, karakter, dan merasa tidak ada
beban serta tidak ada yang perlu disembunyikan.
Tipe Tertutup (Pewawancara)
Contoh: saya orangnya tertutup, saya takut kekurangan saya
dijelekkan dan kelebihan saya dimanfaatkan. Tipe pewawancara karena tidak mau
diketahui identitasnya dan hanya mau menggali dan bertanya.
Tipe Tidak Sadar Diri
Contoh: ketika Anda sebagai pewawancara, Anda harus seperti ini,
tetapi saat berperan menjadi diri sendiri, Anda tidak boleh menjadi tipe
seperti ini. Kita sendiri tidak tahu diri kita tetapi orang lain tau.
Tipe Misterius
Tipe seperti ini tidak tahu tentang dirinya sendiri maupun orang
lain, jadi orang tipe ini semuanya tidak tahu. Mudah dipengaruhi karena tidak
tahu jalan hidup.
Hal
penting yang harus diperhatikan dalam teori johari window yaitu area terlebar
itu adalah area terbuka dimana kita dan orang lain mengetahui banyak hal
tentang kita sehingga semakin banyak orang yang mengetahui diri kita makan
semakin sempit dan kecil area private dan semakin besar dan lebar area terbuka
kita. Untuk upaya memperluas daerah terbuka yaitu kita harus membuka diri untuk
menerima kritikan orang lain dan memberikan umpan balik dari masukan yang
diterima.
Umpan balik, yaitu berbagi perasaan atau pandangan mengenai
perilaku orang lain.
Umpan balik ada dua,
yaitu:
Umpan balik pribadi, yaitu berkaitan dengan pribadinya.
Contohnya cantik, pandai, cerdas, dsb.
Umpan balik hasil kerja, yaitu berkaitan dengan apa yang ditampilkannya.
Contohnya hasil kerja Anda tidak sesuai dengan kriteria.
Manfaat umpan balik:
Membantu orang lain.
Membangun
dan mempertahankan kedekatan hubungan dengan orang lain.
Syarat-syarat memberikan umpan balik yang efektif:
Jujur
Berikan umpan balik secara deskriptif seperti yang dilakukannya, bukan
evaluatif atau penilaian tentang pribadinya
Dalam memberikan umpan balik sertakan alasan/penjelasan Anda
Spesifik
Berikan umpan balik secara jelas dan langsung
Hargai keputusan apapun dari penerima umpan balik
Jangan memberikan umpan balik terlalu banyak
Berikan sesegera mungkin
Check dengan anggota kelompok lain
Sekian dari apa yang telah sasya dapatkan di kelas Psikologi Pelayanan ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semua :) Mohon maaf apabila ada kesalahan kata. Jika ada kritik, saran dan pertanyaan silahkan komentar dan saya akan usahakan menjawab :). Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar