"Kita tidak akan pernah kehabisan kemampuan untuk melakukan kebaikan karena kita berkelimpahan energi untuk dapat selalu menambah pengetahuan, pendidikan dan pengalaman"
Selamat pagi/siang/sore/malam. Pada post kali ini saya ingin membagikan apa yang saya dapatkan dari materi ke 4 yaitu profesionalisme. Sebenarnya apa sih profesionalisme itu? Bagaimana syarat dan ciri-ciri menjadi profesionalisme? Semuanya akan di bahas di dalam post ini.
A. Profesi dan Profesionalisme
Salam (1997) menuliskan bahwa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebgai kegiatan pokok yang menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan keahlian tertentu. Dengan kata lain profesi mengandalkan suatu ketrampilan atau keahlian khusus sebagai sumber utama naskah hidup.
Sedangkan yang dimaksud dengan profesionalisme adalah pemahaman cara kerja etos atau etos kerja seseorang yang didasari dengan suatu keahlian guna mencapai standard performance tertinggi.
B. Ciri-ciri Profesi
a. Adanya pengetahuan khusus
Profesi selalu mengandalkan pengetahuan dan ketrampilan khusus dimana tidak dimiliki oleh orang pada umumnya. Oleh karenanya mereka ini sebagai kaum profesional lebih tahu akan bidang profesinya dibanding orang lain. Pengetahuan maupun ketrampilan dimiliki sebagai hasil pendidikan, pelatihan atau pengalaman, bahkan beberapa profesi harus melalui sertifikasi.
b. Adanya kaidah atau standar moral yang tinggi
Beberapa profesi bekerja berdasar kode etik dan etika profesi yang harus diperoleh baik melalui ujian ataupun pengangkatan. Ini dilakukan karena kaum profesional bekerja untuk kepentingan masyarakat pada umumnya, misal dokter, notaris, psikolog, dan advokat.
c. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat
Para profesional dituntut untuk mampu meletakkan kepentingan masyarakat di dalam menjalankan profesinya.
d. Ada izin khusus untuk menjalankan profeinya.
Ijin diberikan terkait dan berhubungan dengan pelayanan publik
e. Mereka biasanya menjadi anggota suatu kelompok/ organisasi sesuai profesinya.
Membentuk komunitas diantara profesi menjadi bagian dari pengembangan diri maupun sebagai prestise semata.
B.1 Prinsip Etika Profesi
- Bertanggung Jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan yaitu bekerja sebaik mungkin dengan standar profesional. Kompeten dan trampil, dan bertanggung jawab terhadap dampak dari profesi atau apa yang telah dikerjakannya. Adanya kewajiban untuk tidak merugikan orang lain.
- Keadilan berarti tidak melanggar hak orang lain dan berusaha untuk dapat berlaku adil kepada pengguna jasa dengan tidak melakukan diskriminasi.
- Otonomi berarti seseorang diberikan kebebasan untuk menjalankan dan mengembangkan profesi dan disatu sisi berkewajiban mengembangkan tanggung jawab sesuai profesi.
C. Aspek-aspek Profesionalisme dalam Pelayanan
- Knowledge / Pengetahuan berarti pengetahuan terhadap pekerjaan, produk, perusahaan dan pelanggan. Tuntutan pengetahuan akan menumbuhkan kecintaan kita akan apa yang dapat kita lakukan bagi perusahaan. Lebih lanjut dalam kaitan dengan pelayanan, disamping pengetahuan tentang teknis-teknis mmuaskan pelanggan atau tamu, kita juga harus mempunyai pengetahuan tentang siapa dan bagaimana karakter mereka.
- Skill/ Ketrampilan berarti dituntut mampu melakukan komunikasi dengan efektif guna mengatasi pelanggan yang sulit atau dalam menyelesaikan keluhan/ komplain pelanggan atau tamu. Ketrampilan akan hubungan dengan orang lain dan mampu bertindak assertif menjadi bagian penting dalam melakukan pelayanan.
- Positive Mental Attitude/ Sikap Mental Positif berarti pelanggan atau tamu akan melihat profesional tidaknya kita dari melihat sikap kita dalam memberikan pelayanan. Kemampuan mengekspresikan sikap bersahabat, tenang, selalu tersenyum, antusias, sopan, dan hangat. Dengan semua itu dapat meyakinkan pelanggan bahwa dalam memberikan pelayanan kita mampu menampilkan sikap yang positif.
- Mempunyai minat yang sungguh-sungguh terhadap pelanggan berarti tamu atau pelangan adalah yang terpenting. Tujuannya adalah membantu kepentingan pelanggan atau tamu, bukan untuk kepentingan sendiri.
- Mampu bersikap empati berarti dapat memahami atau merasakan apa yang dirasakan oleh pelanggan atau tamu.
- Memiliki daya observasi yang tinggi baik terhadap pelanggan maupun terhadap lingkungan berarti tidak hanya dengan berhadapan langsung, ketika kita berhadapan tidak langsung pun harus dapat mengetahui kebutuhan pelanggan atau tamu kita. Demikian pula kecekatan kita dlam merespon situasi ketika pelanggan atau tamu dihadapkan pada peristiwa atau dalam menghadap kondisi-kondisi khusus di lingkungan.
- Mampu mengenali segi sosial-budaya dan psikologis pelanggan berarti kita harus menyadari bahwa pelanggan kita mempunyai latar belakang yang berbeda beda. Kebiasan, tata cara, adat-istiadat mereka tentu berbeda, karena itu kita harus belajar banyak guna memberikan pelayanan secara profesional. Hal ini juga dilakukan guna menghinari ketidaknyamanan, kesalahpahaman, atau permasalahan dengan para pelanggan atau tamu.
Sekian dari apa yang saya dapatkan pada pertemuan ke 4. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan komentar ^^. Terima Kasih atas perhatiannya, mohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Selamat pagi/siang/sore/malam. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar