Oktober 25, 2015

Etika dan Etiket

"Sesungguhnya, yang paling baik di antara kalian adalah ia yang berbudi-pekerti"

Selamat pagi/siang/sore/malam ^^. Pada Post kali ini saya akan membahas tentang etiket dan etika. Apa pengertiannya dan bagaimana beretika dalam memberikan pelayanan. Semua akan saya jelaskan pada post kali ini :) 

A. Pengertian Etika dan Moralitas
     Menurut Salam, 1997 Etika sebagai nilai dan norma moral yang menentukan sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok. Menurut tokoh lain yaitu Magnis-Suseno 1989 Etika adalah usaha manusia memakai akal budi dan daya fikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik.
    Sedangkan moralitas adalah sistem nilai yang terkandung dalam ajaran atau bentuk-bentuk petuah, nasehat, wejangan, peraturan , perintah dan semacamnya turun temurun diajarkan melalui agama atau kebudayaan dimana manusia tersebut hidup. Moralitas berisikan baik-benarnya perilaku.

A.1 Tujuan Etika
  1. Memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
  2. Membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup.
  3. Membantu manusia dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan.
A.2 Manfaat Etika
  1. Pertimbangan berkembangnya masyarakat yang semakin pluralistik. Oleh karenanya merupakan kewajiban manakah norma-norma yang baik dan tidak dalam konteks suku, daerah dan agama yang berbeda namun satu.
  2. Pertimbangan adanya gelombang modernisme. Dalam situasi perbedaan antara kehidupan kota dengan di desa, etika membantu kita agar tidak kehilangan orientasi dan tetap mengambil sikap-sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Dapat membuat kita sanggup menghadapi ideologi-ideologi secara kritis guna membentuk penilaian sendiri.
  4. Membantu menemukan dasar  kemantapan dalam iman kepercayaan tanpa takut atau menutup diri di tengah masyarakat yang berkembang.
B. Pengertian Norma dan Etiket
     Norma adalah suatu aturan atau ketentuan yang menjadi kesepakatan dan acuan dalam kehidupan di masyarakat. Norma dibentuk mulai dari orang tua, sekolah, lingkungan atau budaya setempat dan masyarakat secara umum. (Magnis-Suseno, 1989)
Norma secara umum dan universal dibagi 3, yaitu:
  1. Norma sopan santun, yang biasa disebut etiket, yakni norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah, misalnya tata cara bertamu, duduk, makan, minum, berjalan, dan kegiatan lainnya
  2. Norma hukum, yaitu norma yang dituntut secara tegas oleh masyarakat demi keselamatan dan kesejahteraan bersama. Norma ini lebih tegas karena adanya sanksi dan hukuman.
  3. Norma moral, yaitu aturan dan sikap sebagai manusia, mngacu baik/ buruk dan norma yang menjadi tolak ukur baik buruknya perilaku seseorang bukan dalam kajian jabatan atau profesi namun secara umum.
   Etiket berasal dari bahasa Perancis: etiquette, yang berarti label atau tanda pengenal, misal cap atau pengenal pada barang yang menjadi jaminan kualitas. Kemudian berkembang menjadi pengenal untuk menilai sopan atau tidaknya seorang dalam pergaulan.
Etiket secara umum:
1.      Menitik beratkan pada sopan santun dan tata karma dalam pergaulan. Tata = adat, aturan. Krama = sopan santun.
2.      Bagaimana cara berbicara, bertelepon, berpakaian, cara duduk, menerima tamu, berjalan, makan, minum, bertamu, dll.
3.      Bisa dipelajari di sekolah, seperti John Robert Power, dll.

C. Etiket dalam Pelayanan
     Sudah tertulis dalam etiket tatacra pergaulan yaitu bagaimana menjalin relasi dengan orang lain, dan salah satunya adalah bagaimana memberikan pelayanan bagi orang lain. Beberapa contoh etiket terkait proses pelayanan:
C.1 Etiket Menerima Tamu
    "Hormatilah Tamumu" itu yang menjadi landasan utama dalam memberikan pelayanan terhadap tamu atau pelanggan. Cara berpakaian, cara menyambut dan cara bicara menjadi bagian etiket dalam menerima tamu.
C.2 Etiket Berbicara
       Berbicara sopan saja ternyata tidak cukup, namun sikap tubuh dan bahasa tubuh menjadi bagian keseluruhan etiket berbicara. Pemahaman mengenai karakter dan pribadi orang yang diajak bicara sangatlah penting, misal kapn harus bergurau dan kapan harus serius dalam keadaan formal maupun non-formal.
C.3 Etiket Makan Bersama
       Ada kalanya tuntutan pekerjaan menuntut kita harus menemani tamu untuk makan bersama. Etiketnya dimulai dari cara makan, cara berpakaian dan cara berbicara di saat makan, cara duduk, gerak dan sikap mengambil makanan harus dipelajari. 

Selain etiket di atas, masih banyak lagi yang perlu dipelajari dalam memberi pelayanan. Misal etiket berpakaian, duduk, bertelepon, memanggil, menulis nama dan lain-lain.

Demikianlah apa yang bisa saya bagikan pada post ini. Pesan saya mulailah beretika baik dari hal kecil terlebih dahulu, maka akan mulai menumbuhkan etiket yang baik ke depannya. Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada kesalahan kata. Jika ada pertanyaan, kritik dan saran silahkan menuju kolom momentar :). Selamat pagi/siang/sore/malam.

Oktober 21, 2015

Rancangan Menjadi Profesional


Selamat pagi/siang/sore/malam. Setelah di pos sebelumnya saya menjelaskan beberapa teori tentang profesionalisme dan profesi, saya akan memberikan contoh rancangan menjadi profesional sesuai profesi apa yang saya inginkan kedepannya.

1. Profesi apa yang anda inginkan sebagai rencana anda ke depannya?
=  Rencana saya kedepan adalah saya ingin menjadi seorang Tour Guide.

2. Pengetahuan khusus apa yang harus anda punya?
= Jadi Pengetahuan khusus yang harus saya punya adalah:
  Cara memandu wisata
  Bahasa asing yang fasih
  Cara melayani pelanggan dan memahami psikologi pelanggan
  Pengetahuan tentang destinasi wisata yang akan dikunjungi
  Pengetahuan akan budaya yang berbeda-beda

3. Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan khusus tersebut?
= Hal yang harus saya lakukan untuk mendapatkan pengetahuan khusus tersebut adalah:
  Belajar di kampus dengan baik sesuai bidangnya yaitu Pariwisata
  Melihat pengalaman orang lain
  Bahasa asing dapat belajar di tempat les
  Mencari beberapa informasi melalui internet dan koran
  Mempelajari banyak budaya

4. Apa yang harus anda punya sebagai standar moral?
= Standar Moral yang harus saya punya adalah:
  Keramah-tamahan
  Good Service
  Bertanggung-jawab
  Jujur
  Adil
  Memahami kemana wisatawan ingin berwisata
  Membuat wisatawan nyaman dan senang

5. Mengabdi untuk kepentingan siapa jika kita menjadi tour guide?
= Mengabdi kepaada wisatawan yang dibawa untuk berwisata, setiap   kebutuhannya harus kita sediakan dan kita penuhi. Wisatawan menjadi kepentingan utama.

6. Apakah menjadi tour guide memerlukan sertifikat khusus berkaitan dengan pemberian jasa?
= Tentu menjadi Tour Guide membutuhkan Sertifikat yaitu Guiding License.

7. Apakah ada organisasi yang harus diikuti untuk menjadi anggota?
= Ada Organisasi yang harus diikuti yaitu HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).

8. Bagaimana Attitude yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Attitude yang harus dimiliki yaitu menjadi disiplin, tepat waktu, ramah tamah, well-groomed, sabar dan pintar mengatur waktu.

9. Skill apa yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Skill yang harus dimiliki yaitu cara guiding, dan cara berbicara kepada wisatawan baik lokal maupun luar negeri.


10. Bagaimana Cara belajar dan cara untuk mengusahakannya?
= Caranya dengan belajar dan usahanya dengan mendaftar ke kampus yang sesuai bidangnya yaitu pariwisata. Knowledge yang harus dimiliki adalah pengetahuan tentang pemanduan dan tempat wisata tujuan serta pengetahuan dasar tentang pariwisata.

11. Seperti apa sikap bertanggung jawab jika menjadi tour guide?
= Sebagai tour guide harus bertanggung jawab kepada keselamatan dan kenyamanan wisatawan, jika melakukan kesalahan harus bertanggung jawab dan atas semua perbuatan yang dilakukan.

12. Seperti apa sikap adil yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Kita tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap wisatawan, jika ada foreigner dan wisatawan lokal, kita tidak boleh memperlakukannya dengan cara yan berbeda. Dan memperlakukan orang kaya serta orang tidak mampu, selalu adil dalam memberikan kebutuhannya sesuai dengan geographik, demographik, dll.

13. Sikap otonom seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Kita harus mandiri terhadap wisatawan yang kita bawa, tentu kita tidak bisa bergantung kepada orang lain ketika terjadi kesalahandalam memandu wisata, ataupun kita tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Dalam melakukan perencanaan wisata dimulai dari ticketing, akomodasi, transport, dll tidak bisa bergantung kepada orang lain juga, kita harus berotonom dan mandiri.

14. Seperti apa contoh etika yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Etika yang harus dimiliki:
·         Berpikir dahulu sebelum bertindak
·         Mematuhi Norma yang ada
·         Tepat waktu
·         Well-groomed
·         Disiplin
·         Suka membantu bagi yang memerlukan
·         Ikhlas, dll

15. Seperti apa contoh etiket yang harus dimiliki oleh seorang tour guide?
= Etiket yang harus dimiliki:
·         Berpakaian dengan rapi dan sopan
·         Menyambut tamu dengan ramah
·         Menyambut tamu dengan murah senyum, sabar dan baik
·         Selalu  menyapa
·         Berbicara dengan sopan
·         Tidak menggunakan bahasa gaul
·         Ketika sedang makan bersama tidak mengeluarkan suara mengecap
·         Tidak bersendawa sembarangan

·         Tidak minum dengan suara berteguk yang keras, dll


Demikianlah rancangan/ bluprint saya kedepannya. Pesan saya cobalah membuat rancangan menjadi profesional sesuai dengan profesimu, hal ini akan berguna untuk memotivasi kita kedepannya. Mohon maaf jika ada kesalahan kata. Terimakasih atas perhatiannya. Jika ada pertanyaan, kritik dan saran silahkan ke kolom komentar ^^. Selamat pagi/siang/sore/malam.

Materi 4 - Profesionalisme

"Kita tidak akan pernah kehabisan kemampuan untuk melakukan kebaikan karena kita berkelimpahan energi untuk dapat selalu menambah pengetahuan, pendidikan dan pengalaman"

         Selamat pagi/siang/sore/malam. Pada post kali ini saya ingin membagikan apa yang saya dapatkan dari materi ke 4 yaitu profesionalisme. Sebenarnya apa sih profesionalisme itu? Bagaimana syarat dan ciri-ciri menjadi profesionalisme? Semuanya akan di bahas di dalam post ini.

A. Profesi dan Profesionalisme
     Salam (1997) menuliskan bahwa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebgai kegiatan pokok yang menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan keahlian tertentu. Dengan kata lain profesi mengandalkan suatu ketrampilan atau keahlian khusus sebagai sumber utama naskah hidup.
    Sedangkan yang dimaksud dengan profesionalisme adalah pemahaman cara kerja etos atau etos kerja seseorang yang didasari dengan suatu keahlian guna mencapai standard performance tertinggi.

B. Ciri-ciri Profesi
    a. Adanya pengetahuan khusus
        Profesi selalu mengandalkan pengetahuan dan ketrampilan khusus dimana tidak dimiliki oleh         orang pada umumnya. Oleh karenanya mereka ini sebagai kaum profesional lebih tahu akan bidang profesinya dibanding orang lain. Pengetahuan maupun ketrampilan dimiliki sebagai hasil pendidikan, pelatihan atau pengalaman, bahkan beberapa profesi harus melalui sertifikasi.
   b. Adanya kaidah atau standar moral yang tinggi
      Beberapa profesi bekerja berdasar kode etik dan etika profesi yang harus diperoleh baik melalui ujian ataupun pengangkatan. Ini dilakukan karena kaum profesional bekerja untuk kepentingan masyarakat pada umumnya, misal dokter, notaris, psikolog, dan advokat.
  c. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat
      Para  profesional dituntut untuk mampu meletakkan kepentingan masyarakat di dalam menjalankan profesinya.
  d. Ada izin khusus untuk menjalankan profeinya.
      Ijin diberikan terkait dan berhubungan dengan pelayanan publik
  e. Mereka biasanya menjadi anggota suatu kelompok/ organisasi sesuai profesinya.
      Membentuk komunitas diantara profesi menjadi bagian dari pengembangan diri maupun sebagai prestise semata.

B.1 Prinsip Etika Profesi
  1. Bertanggung Jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan yaitu bekerja sebaik mungkin dengan standar profesional. Kompeten dan trampil, dan bertanggung jawab terhadap dampak dari profesi atau apa yang telah dikerjakannya. Adanya kewajiban untuk tidak merugikan orang lain.
  2. Keadilan berarti tidak melanggar hak orang lain dan berusaha untuk dapat berlaku adil kepada pengguna jasa dengan tidak melakukan diskriminasi. 
  3. Otonomi berarti seseorang diberikan kebebasan untuk menjalankan dan mengembangkan profesi dan disatu sisi berkewajiban mengembangkan tanggung jawab sesuai profesi.

C. Aspek-aspek Profesionalisme dalam Pelayanan
  1. Knowledge / Pengetahuan berarti pengetahuan terhadap pekerjaan, produk, perusahaan dan pelanggan. Tuntutan pengetahuan akan menumbuhkan kecintaan kita akan apa yang dapat kita lakukan bagi perusahaan. Lebih lanjut dalam kaitan dengan pelayanan, disamping pengetahuan tentang teknis-teknis mmuaskan pelanggan atau tamu, kita juga harus mempunyai pengetahuan tentang siapa dan bagaimana karakter mereka. 
  2. Skill/ Ketrampilan berarti dituntut mampu melakukan komunikasi dengan efektif guna mengatasi pelanggan yang sulit atau dalam menyelesaikan keluhan/ komplain pelanggan atau tamu. Ketrampilan akan hubungan dengan orang lain dan mampu bertindak assertif menjadi bagian penting dalam melakukan pelayanan.
  3. Positive Mental Attitude/ Sikap Mental Positif berarti pelanggan atau tamu akan melihat profesional tidaknya kita dari melihat sikap kita dalam memberikan pelayanan. Kemampuan mengekspresikan sikap bersahabat, tenang, selalu tersenyum, antusias, sopan, dan hangat. Dengan semua itu dapat meyakinkan pelanggan bahwa dalam memberikan pelayanan kita mampu menampilkan sikap yang positif.
C.1  Syarat-syarat Seorang Profesional

  1. Mempunyai minat yang sungguh-sungguh terhadap pelanggan berarti tamu atau pelangan adalah yang terpenting. Tujuannya adalah membantu kepentingan pelanggan atau tamu, bukan untuk kepentingan sendiri.
  2. Mampu bersikap empati berarti dapat memahami atau merasakan apa yang dirasakan oleh pelanggan atau tamu. 
  3. Memiliki daya observasi yang tinggi baik terhadap pelanggan maupun terhadap lingkungan berarti tidak hanya dengan berhadapan langsung, ketika kita berhadapan tidak langsung pun harus dapat mengetahui kebutuhan pelanggan atau tamu kita. Demikian pula kecekatan kita dlam merespon situasi ketika pelanggan atau tamu dihadapkan pada peristiwa atau dalam menghadap kondisi-kondisi khusus di lingkungan.
  4. Mampu mengenali segi sosial-budaya dan psikologis pelanggan berarti kita harus menyadari bahwa pelanggan kita mempunyai latar belakang yang berbeda beda. Kebiasan, tata cara, adat-istiadat mereka tentu berbeda, karena itu kita harus belajar banyak guna memberikan pelayanan secara profesional. Hal ini juga dilakukan guna menghinari ketidaknyamanan, kesalahpahaman, atau permasalahan dengan para pelanggan atau tamu.

Sekian dari apa yang saya dapatkan pada pertemuan ke 4. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan komentar ^^. Terima Kasih atas perhatiannya, mohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Selamat pagi/siang/sore/malam. :)

Oktober 15, 2015

Materi 3 - Self Development


“If You have only one smile in you, give it to the people to love. Don’t Be surly at home, then go out in the street and start grinning ‘good morning’ at the total strangers”

Selamat pagi/siang/sore/malam. Pos kali ini adalah tentang mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Bagaimana sih caranya mempunyai pribadi yang baik? Dan bagaimana caranya setiap orang dapat melihat saya apa adanya? Disini kita aka mempelajari semua itu, mempelajai menjadi diri sendiri dengan pribadi yang baik. 
A. Pengertian Konsep Diri

Beberapa tokoh menggambarkan konsep diri sebagai berikut.
1. Gage & Berliner (1991)
“… totality of the perceptions that we have about we have about ourselves; our attitudes toward ourselves, the language we use to describe.”
2. Shavelson
Konsep diri adalah persepsi/pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri dan terbentuk melalui pengalaman dengan lingkungan, interaksi dengan orang lain yang memiliki arti bagi dirinya dan atribut yang diberikan terhadap tingkah lakunya.
3. Donald W. Felker
Konsep diri sebagai satu set persepsi, ide dan sikap yang unik yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri. Sedangkan konsep sosial adalah cara orang lain melihat diri kita. Apa yang orang lain lihat tentang diri kita belum tentu sesuai dengan apa yang kita rasakan.
4. Louden & Della Bitta (1993)
Konsep diri (Sef-Concept) disebut juga Gambaran Diri (Self-Image) merupakan pandangan seseorang tentang dirinya yang sangat mungkin berhubungan dengan sikap dan perilakunya sebagai pelanggan.
                       
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 aspek konsep diri (Self Concept) yang dikemukakan Hall & Lindsay sbb:
  • Sebagai sikap, perasaan, dan evaluasi mengenal diri sendiri, dengan lain kata pandangan seseorang mengenal diri sendiri.
  • Merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat, dan persepsi mengenai diri sendiri.


A.1.    Pembentukan dan Perkembangan Konsep Diri
Pembentukan dan perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
  • Bagaimana upaya memberikan umpan balik secara konkrit ketika kita masih anak-anak. Pada saat 2 tahun pertama peran orang tua sangat penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu dengan menimbulkan perasaan disayang, merasa penting, merasa mampu, dan merasa berguna.
  • Memberikan umpan balik secara abstrak tentang masa depan dan kemampuan serta menumbuhkan kemampuan instropeksi ketika menginjak dewasa.
  • Pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting (significant others), missal orangtua, guru, dan saudara.
  • Pengenalan diri atau penilaian diri.


A.2.    Fungsi Konsep Diri
Lecky menuliskan bahwa setiap individu memiliki suatu unified system dalam menghadapi masalah untuk menghindari disharmonisasi antara diri dan lingkungan.
Konsep diri mempunyai fungsi sebagai berikut.
·         Mencapai harmonisasi, misal merubah diri sesuai dengan konsep dirinya.
·         Berperan sebagai interpretasi dari pengalaman yang diperoleh.
·         Sebagai harapan untuk menjaga kelangsungan hidup secara harmoni.

B.     Pengenalan Diri
Pengenalan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
·         Pola asuh orangtua
·         Sekolah
·         Lingkungan/interaksi dengan orang lain
·         Belajar dalam kelompok

Ciri pengenalan diri positif:
·         Bangga akan yang diperbuat
·         Mandiri
·         Bertanggung jawab
·         Antusias terhadap tugas yang menantang
·         Berpikir dari sisi positif

Ciri pengenalan diri negatif:
·         Merendahkan kemampuan diri sendiri
·         Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
·         Merasa tidak mampu
·         Mudah frustasi, gagal
·         Mudah dipengaruhi orang lain
·         Dependence (tidak mandiri)

Salah satu aspek untuk melakukan perubahan adalah mengenal kekuatan dan kelemahan diri dan mau menerima feedback dari orang lain.

C.      Emotional Intelligence

Perbedaan mendasar dari kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual adalah bahwa kecerdasan emosional berpusat pada fungsi emosi manusia sementara kecerdasan intelektual berpusat pada fungsi kognitif.
Goleman (1996) menuliskan bahwa emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kecerdasan seseorang mengenali diri, mengendalikan dorongan hat, suasana hati, memotivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Kecakapan sosial mencakup keterampilan emosional atau Personal Intelligence atau kecerdasan pribadi.
Keterampilan emosional meliputi:
  1. Trampil dalam mengidentifikasi dan mengenali perasaan.
  2. Trampil dalam mengungkapkan perasaan.
  3. Trampil dalam menilai intensitas perasaan.
  4. Trampil dalam menunda pemuasaan.
  5. Trampil dalam mengendalikan dorongan hati.
  6. Trampil dalam mengurangi dan mengelola stres.
  7. Trampil untuk mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan

D. Teori Johari Window
Teori Johari Window dikemukakan dengan tujuan untuk mengenali diri kelebihan dan kekurangan diri, serta kita juga diajak untuk mengenali dari sudut pandang orang lain mengenai diri kita. Dengan harapan kita bisa mempertahankan sikap positif kita dan mulai menghilangkan atau mengurangi sikap negative kita.
 

Teori Johari Widow yang dikemukakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham:
         Tipe Terbuka
Contoh: saya terbuka dengan orang lain jadi tidak ada rahasia. Dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari, sikap, karakter, dan merasa tidak ada beban serta tidak ada yang perlu disembunyikan.
         Tipe Tertutup (Pewawancara)
Contoh: saya orangnya tertutup, saya takut kekurangan saya dijelekkan dan kelebihan saya dimanfaatkan. Tipe pewawancara karena tidak mau diketahui identitasnya dan hanya mau menggali dan bertanya.
         Tipe Tidak Sadar Diri
Contoh: ketika Anda sebagai pewawancara, Anda harus seperti ini, tetapi saat berperan menjadi diri sendiri, Anda tidak boleh menjadi tipe seperti ini. Kita sendiri tidak tahu diri kita tetapi orang lain tau.
         Tipe Misterius
Tipe seperti ini tidak tahu tentang dirinya sendiri maupun orang lain, jadi orang tipe ini semuanya tidak tahu. Mudah dipengaruhi karena tidak tahu jalan hidup. 



Hal penting yang harus diperhatikan dalam teori johari window yaitu area terlebar itu adalah area terbuka dimana kita dan orang lain mengetahui banyak hal tentang kita sehingga semakin banyak orang yang mengetahui diri kita makan semakin sempit dan kecil area private dan semakin besar dan lebar area terbuka kita. Untuk upaya memperluas daerah terbuka yaitu kita harus membuka diri untuk menerima kritikan orang lain dan memberikan umpan balik dari masukan yang diterima.        
Umpan balik, yaitu berbagi perasaan atau pandangan mengenai perilaku orang lain. 
         Umpan balik ada dua, yaitu:
         Umpan balik pribadi, yaitu berkaitan dengan pribadinya.
Contohnya cantik, pandai, cerdas, dsb.
         Umpan balik hasil kerja, yaitu berkaitan dengan apa yang ditampilkannya.
Contohnya hasil kerja Anda tidak sesuai dengan kriteria.
           
Manfaat umpan balik:
         Membantu orang lain.
        Membangun dan mempertahankan kedekatan hubungan dengan orang lain.
           
Syarat-syarat memberikan umpan balik yang efektif:
         Jujur
         Berikan umpan balik secara deskriptif seperti yang dilakukannya, bukan evaluatif atau penilaian tentang pribadinya
         Dalam memberikan umpan balik sertakan alasan/penjelasan Anda
         Spesifik
         Berikan umpan balik secara jelas dan langsung
         Hargai keputusan apapun dari penerima umpan balik
         Jangan memberikan umpan balik terlalu banyak
         Berikan sesegera mungkin
         Check dengan anggota kelompok lain



Sekian dari apa yang telah sasya dapatkan di kelas Psikologi Pelayanan ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semua :) Mohon maaf apabila ada kesalahan kata. Jika ada kritik, saran dan pertanyaan silahkan komentar dan saya akan usahakan menjawab :). Terima Kasih :)

Oktober 01, 2015

Analisis Karakteristik Wisatawan melalui Video



         "You've always been a tourist here. You just didn't know it. We are all here on this planet as tourists. None of us can live forever" -Khaled Hosseini

         Selamat pagi/ siang/ sore/ malam. Seperti yang sudah saya bahas pada post yang kedua tentang Kepribadian dan di dalam post kedua sudah dijelaskan apa saja aspek dari karakteristik wisatawan. Pada post kali ini saya ingin memberikan contoh Analisa sebuah video yang akan membahas aspek-aspek karakteristik wisatawan. Berikut adalah Video yang saya pakai untuk di analisis.




         Terlihat di video beberapa kegiatan yang terlihat adalah bermain sepeda, yoga, bela diri, pergi ke kebun binatang, bermain golf, bird watching, berwisata ke mangrove forest , berkumpul bersama keluarga, bermain banana boat, pergi ke Ancol, melihat Exhibiton, pergi ke TMII, melakukan study tour ke museum, menonton drama musikal dan fashion show, melakukan kegiatan night life, pergi dinner, kuliner street food, shopping, spa, pergi ke seaworld, monas, dan pantai.

            Aspek pertama dari karakteristik wisatawan adalah Aspek Psikografik yaitu berdasarkan kepribadian. Setiap wisatawan mempunyai kepribadian yang unik berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan mengenali sedikit banyak tentang karakter dan kepribadian wisatawan, maka diharapkan kita dapat memberikan pelayanan secara optimal.
            Bisa dilihat dari videonya, karena Jakarta mempunyai banyak tempat dan objek wisata dimulai dari yang gratis hingga harus membayar mahal untuk sebuah pelayanan. Pada tipe ekonomis, tentunya secara umum mereka ingin mendapatkan segala sesuatu dilihat dari kacamata ekonomi, misal adanya pertimbangan untung rugi dan efektifitasnya.
Tampak dari video yang mempunyai tipe ekonomis adalah mereka yang berolahraga pada Car Free Day, mereka mempertimbangkan kesehatan mereka dan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal. Ada pula kegiatan yoga, belajar bela diri dan ke kebun binatang yang tidak membutuhkan biaya besar tetapi bermanfaat.
            Mereka yang mempunyai tipe sosial adalah mereka yang tidak memerdulikan mengeluarkan biaya banyak asal bisa mempunyai dan dapat berkumpul dengan banyak teman dan dapat bergaul dengan banyak orang. Contohnya pada kegiatan bermain banana boat , shopping dengan teman, pergi ke pantai dengan teman-teman, bermain golf, night life dan kuliner.
            Bagi yang mempunyai tipe pengetahuan adalah mereka yang pergi ke objek wisata untuk mendapatkan ilmu baru baik dari segi budaya, sejarah, bahasa dll. Contoh kegiatannya dalam video adalah study tour ke museum Fatahillah dan Taman Mini Indonesia Indah. Mereka dapat memeroleh pengetahuan baru tentang Indonesia.

            Tipe Seni adalah mereka yang pergi ke tempat wisata untuk menikmati keindahan gambar, musik, pameran dan lain sebagainya. Contoh kegiatannya dalam video adalah pergi ke pameran / Exhibiton , menonton Fashion Show, Teater dan Drama Musical, dan ke museum seni Galeri Nasional.





            Aspek kedua adalah Aspek Demografik yang merupakan penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan status sosial keluarga.
            Kegiatan yang dilakukan remaja contohnya adalah kegiatan banana boat, night life, pergi ke Ancol, shopping, dan culinary. Wisatawan remaja akan lebih ke arah yang beraktifitas banyak dan memerlukan tenaga ekstra sebagai anak muda. Yang mungkin jika orang paruh-baya maupun lanjut usia yang melakukannya, akan membahayakan mereka sendiri. Para remaja lebih senang melakukan perjalanan bersama dengan teman-temannya dan melakukan aktifitas yang mengikuti perkembangan jaman. Pada umumnya menggunakan jasa perjalanan karena belum bisa mengatur perjalanannya sendiri. Suka meniru kegiatan mancanegara karena memang budaya barat mudah untuk mempengaruhi remaja.
            Misalnya kegiatan Night Club, dengan keadaan yang sangat berisik dan penuh kepadatan tidak mungkin ada orang tua yang akan bertahan di kondisi seperti itu, akan sangat berbahaya untuk mereka. Dalam Night Club juga kebanyakan berisikan kelompok-kelompok remaja yang sudah bertemu-janji. Kegiatan night life ini termasuk dalam meniru kegiatan mancanegara dan bisa dilihat penampilan berpakaian mereka sudah mulai mengikuti jaman dan bersifat individualistis.
            Kegiatan yang cocok untuk para middle-age adalah belajar yoga, berlibur bersama anak-anaknya. Bird watching, melihat mengrove tree, pergi ke Exhibition, fashion show, maupun drama musical, dll. Karakteristik pada wisatawan paruh baya adalah waktunya terbatas karena sudah puya kesibukan untuk bekerja, memiliki minat yang menonjol akan budaya dan alam bahkan ingin mempelajari lebih dalam, kondisi fisik cukup baik walaupun tidak sebaik para remaja, sudah bisa memikirkan persiapan yang matang sebelum berwisata.

            Contohnya adalah orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya berlibur. Mereka akan lebih senang  mengajak anaknya berlibur yang mendekatkan ke arah alam contohnya adalah pantai. Dan pasti mereka sudah memikirkan persiapa yang matang untuk pergi kesana mulai dari akmodasi, transportasi, keuangan dll. Tetapi tentu waktu berlibur mereka tidak sebanyak anak-anaknya karena ada perkerjaan yang harus dilakukan juga.
            Untuk yang old age atau lanjut usia, kondisi fisik merupakan pertimbangan utama, ketersediaan pelayanan medis, dan lebih menyukai kegiatan yang aman dan baik bagi kesehatannya.
            Contohnya adalah bersepeda pagi, bermain golf, yoga, makan di restoran, dll. Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan kondisinya missal bersepeda dan bermain golf dengan aman sesuai umur dan tenaga yang ada tidak dilakukan dengan penuh kekuatan karena dapat membahayakan bagi mereka juga, dan tentu dilakukan dengan ketersediaan medis juga. Karena dengan bersepeda akan menjadi lebih sehat. Lebih senang kumpul keluarga besar untuk makan bersama di restoran.
            Dalam video ini, penggolongan berdasarkan jenis kelamin lebih terlihat kearah wanitanya. Terlihat di video para wanita lebih menyukai pada apa yang sedang trend dan bersifat romantis. Dan status sosial sangatlah penting karena gengsi seorang wanita sangatlah tinggi. Contohnya ketika melakukan kegiatan spa dan shopping adalah apa yang sedang trend  saat ini. Sesuai dengan status social mereka, jika mereka memang dari kalangan atas maka akan pergi ke tempat yang memang sudah terkenal, dan akan memamerkannya kepada teman-temannya entah lewat pembicaraan, maupun media-social.
 


            Aspek terakhir adalah Aspek Geografik yang merupakan penggolongan berdasarkan daerah asal yang berkaitan dengan budaya, nilai, sikap kepercayaan dan sistem. Setiap negara pasti mempunyai perbedaan budaya satu dengan lainnya. Maka dari itu, minat terhadap obyek, cara bersikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianutnya akan membuat variasi yang kompleks dalam pengaturan lokasi/obyek wisata atau tempat makan.
            Dari video di atas dapat dilihat kebanyakan Wisatawannya adalah orang Indonesia. Budaya Indonesia adalah bela dirinya yang terkenal bervariasi, masih ada beberapa orang yang mempelajari bela diri khas Indonesia ini. Dan Indonesia juga mempunyai banyak makanan yang khas dan beragam, sehingga para wisatawan tertarik untuk kuliner makanan di jalanan. Tetapi ada pula orang Indonesia yang sudah tertular budaya barat contohnya adalah kegiatan night club, fashion show dan kegiatan yang mewah lainnya. Pada peradaban sekarang budaya asli sudah mulai tertutup dengan budaya barat. Semoga saja budaya Indonesia tidak hilang dikarenakan budaya barat yang masuk. 


                Sekian analisis saya ini. Mohon maaf jika ada kesalahan kata. Jika ada pertanyaan, kritik dan saran dipersilahkan untuk berkomentar :) Semoga apa yang saya bagikan dapat bermanfaat. Terima Kasih ^^.