“Yang
bodoh senang dipuji, dan mereka yang pengecut suka memasang topeng keberanian.
Sebaliknya, seorang pemberani sejati, seorang pahlawan, akan bekerja secara
diam-diam –Anand Krishna”
Selamat pagi/ siang/ sore/ malam. Saya kembali lagi dengan mengepost apa yang saya dapatkan pada mata kuliah Psikologi Pelayanan, tentu saja tidak lupa dengan greeting ^^. Membiasakan selalu greeting adalah hal yang menyenangkan, dan juga kekhasan dari masyarakat Indonesia adalah ramah tamahnya, Jadi ayo biasakan greeting juga :). Pada post kali ini kita akan membicaran kepribadian.
Sebelumnya saya ingin mengulang kembali tujuan dari mempelajari psikologi, untuk menjadikan manusia memiliki kehidupan yang baik dan bahagia, khususnya secara kepribadian dan dalam melakukan interaksi dengan orang lain.
A. Definisi Kepribadian
Kepribadian berasal dari bahasa inggris yaitu personality. Personality berasal dari kata Persona (bahasa Latin) yang berarti kedok atau topeng. Ini menggambarkan bahwa manusia sering berperilaku halnya apa yang tampak pada topeng atau kedok sebagau gambaran watak atau pribadi seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak selalu membawa dirinya sesuai apa adanya, melainkan menggunakan tutup muka yang dimaksudkan untuk memenuhi kelemahan/ kekurangan dan ciri-ciri pada dirinya, sehingga diharapkan perilakunya dapat diterima oleh masyarakat.
Saya hanya ingin bilang "jangan pernah malu dengan kepribadian karena akan menjadi nilai tersendiri". Yang mengetahui kepribadian seorang individu adalah individu itu sendiri. Buatlah nyaman dengan kepribadian itu sendiri^^.
Beberapa ahli mengemukakan beberapa pandangan tentang definisi kepribadian:
- G.W. Alport adalah suatu organisasi psikophisis yang dinamis daripada seseorang yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
- May, merupakan perangsang bagi orang lain, jadi bagaimana cara orang lain itu bereaksi terhadap kita.
Cara bergaul membuat orang lain nyaman dengan kita agar orang lain dapat bereaksi baik dengan kita.
B. Teori Perkembangan Manusia
Ada 3 teori yang menjelaskan perkembangan manusia:
- Nature (Schopenheur), orientasi biologis menitikberatkan pada pengaruh bakat, faktor keturunan yang dibawa sejak lahir.
- Nurture (John Locke), orientasi mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak termasuk melalui belajar dan pengaruh sosial.
- Konvergensi (William Stern), teori perpaduan kedua teori, baik Nature maupun Nurture saling memberi pengaruh dalam penentuan perkembangan dan kepribadian seseorang.
C. Tipologi kepribadian
Tipologi merupakan penggolongan yang dilakukan berdasarkan pengelompokkan tipe yang relatif sama, diantaranya ada:
- Hipokrates (cairan dalam tubuh)
- William Sheldon (bentuk dan struktur tubuh)
- C.G Yung ( ekstrovert/ introvert)
- Plog (8 pribadi dalam dunia pariwisata)
- Tipe Sanguinis, dengan ciri-ciri seperti ekspansif (belebihan), mudah terpengaruh, riang, lincah, tidak mudah putus asa, dan optimis.
- Tipe Phlegmatis, mempunyai ciri-ciri tenang, setia, dingin, sabar, dan tidak mudah terpengaruh.
- Tipe Melanchonic, dengan ciri-ciri mudah kecewa, daya juang rendah, pesimis, kaku, pesimis dan penakut.
- Tipe Choleric, mempunyai ciri-ciri besemangat, daya juang tinggi, cepat marah, mudah tersinggung, pendendam dan serius.
- Endomorphy, orang dengan tipe endomorph dominasi jasmani pada sistem disgetif (pencerna). Tampak di luar, gemuk, bulat, lembut dan mempunyai temperamen tenang dan peramah.
- Mesomorphy, orang dengan tipe mesomorph dominasi jasmani pada otot-otot, pembuluh darah dan jantung. Tampak dari luar, kokoh, kuat berotot, dan athletis, serta memiliki temperamen energik, tahan sakit dan berani.
- Echomorphy, orang dengan tipe echomorph dominasi jasmani pada kulit dan sistem syaraf. Tampak dari luar adalah jangkung, dada kecil, otot hampir tidak tampak, artistik dan penakut.
- Extrovert: dipengaruhi oleh dunia obyektif yaitu dari dunia luar dirinya. Ciri-cirinya bersikap positif terhadap masyarakat, terbuka, mudah bergaul, dan lancar dalam menjalin relasi dengan orang lain.
- Introvert: dipengaruhi oleh dunia subyektif yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Ciri-cirinya penyesuaian dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, dan kurang dapat menarik hati orang lain meskipun penyesuaian dengan batin sndiri cukup baik.
- Petualang, berani mengeksplorasi sesuatu yang baru, berani coba-coba dan cenderung menjadi pengguna pertama dalam kegiatan wisata.
- Mencari Kesenangan, mencari kemewahan, dan kenyamanan dalam setiap perjalanan wisata, seperti hotel, transportasi dan hiburan.
- Impulsive, yaitu gambaran suatu tindakan tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam. Pribadi dengan tipe ini pada umumnya mereka cenderung boros, dan ekspresif terhadap apa yang diinginkan saat itu.
- Percaya Diri, memilih sesuatu yang unik dan berbeda dengan memilih tempat wisata yang tidak umum.
- Kematangan Rencana, mempertimabangkan setiap rencana wisata dan mencari penawaran yang terbaik guna mendapatkan perjalanan yang memuaskan.
- Maskulin, aktifitas yang memacu adrenalis, mencari kegiatan outdoor, atau back to nature.
- Intelektualisme, memiliki minat kelas tinggi, dengan menonton opera, mengunjungi museum, atau kegiatan lain yang membutuhkan intelektualitas yang tinggi.
- Orentasi pada manusia, ingin bersosialisasi dan memahami masyarakat dengan budata yang berbeda.
E. Spranger mengelompokkan manusia atas dasar nilai kebudayaan, yaitu:
- Manusia ekonomi, bersifat senang bekerja, senang mengumpulkan harta, bangga akan hartanya dan agak kikir.
- Manusia politik, bersifat ingin berkuasa, dan berusaha menguasai orang lain, tidak ingin kaya, kurang mencintai kebenaran.
- Manusia sosial, mempunyai sifat mengabdi pada Tuhan, senang berkorban dan mencintai masyarakat serta pandai bergaul.
- Manusia pengetahuan, senang membaca, berfikir dan belajar, selalu ingin tahu pengetahuan dan tidak ingin kaya.
- Manusia Seni, bersifat senang menikmati keindahan, gemar mencipta, mudah bergaul dengan siapapun, dan hidup bersahaja.
- Manusia Agama, bersifat senang memuja dan hidupnya hanya untuk Tuhan dan kehidupa akhirat, senang menolong orang lain, dan tidak senang harta.
D. First Impression
Hal yang perlu diingat bahwa setiap orang selalu mempunyai kesan pertama sewaktu berhadapan dengan orang lain. Demikian pula dengan calon pelanggan yang akan berhadapan dengan kita. Oleh karena itu, kesan pertama yag diberikan harus bersifat positif.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menimbulkan kesan positif:
- Selalu berpenampilan menarik
- Selalu tersenyum
- Selalu bersikap tenang
- Selalu menampilka ekspresi wajah yang ramah
- Selalu tampil dengan antusiasme
- Selalu menampilkan sikap meyakinkan, dll
Dapat ditinjau dari aspek-aspek:
- Psikografik, berdasarkan kepribadian.
- Demografik, berdasarkan usia pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan status sosial keluarga.
- Geografik, berdasarkan daerah asal yang berkaitan dengan budaya, nilai, sikap kepercayaan dan sistem.
Sekian yang dapat saya bagikan dalam post ini. Sampai di materi 2 ini apa yang kalian pikirkan tentang psikologi pelayanan? apakah menarik? ataukah membosankan? Sebenarnya mempelajari psikologi menarik. Di dalam kelas mata kuliah psikologi ini diselingi oleh beberapa permainan untuk membangkitkan semangat kembali. Tips saya dalam mempelajari psikologi pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan sambil belajar tentu tidak akan cepat bosan, dan juga berpikir tentang kepribadian diri sendiri juga, yang manakah kepribadian saya? :) Semoga bermanfaat. Seperti biasa mohon maaf bila ada kesalahan kata. Dan silahkan komentar jika ada pertanyaan, saran maupun kritik ^^. Terima Kasih.
Tioga Necklace | TITONIC Cross Necklace | TITONIC Cross
BalasHapusThis is iron titanium token a titanium engagement rings classic cross necklace made from aluminum nano titanium babyliss pro with some features including the Toto Ring of Life. It features the Toto Ring ray ban titanium of revlon titanium max edition Life.
d545m5tzdfn714 Rabbit Vibrators,Clitoral Vibrators,Discreet Vibrators,Panty Vibrators,Bullets And Eggs,Wand Massagers,finger vibrator,realistic vibrators f539h0ykptg968
BalasHapus